1. PRODUKSI SIARAN RADIO
Dalam Proses
penyiaran pertamakali suara yang dikeluarkan dari seorang pembicara dikuatkan
dengan adanya mikrofon. Mikrofon merubah sinyal suara menjadi getaran listrik,
akan tetapi getaran listrik itu sangat lemah dan untuk menguatkan suara tadi
diperlukan penguat dan pengolah suara yang dapat menghasilkan suara yang jauh
lebih kuat yaitu”amplifier” amplifier ini dapat menguatkan suara dan dapat
mengecilkan suara. Amplifier ini diatur oleh seorang operator yang mendampingi
seorang penyiar. Produksi
siaran yang dikeluarkan oleh amplifier tadi dapat didengar oleh siapa saja yang ada dalam studio, dan belum bisa dinikmati dirumah-rumah karena belum dipancarkan menggunakan pemancar.
siaran yang dikeluarkan oleh amplifier tadi dapat didengar oleh siapa saja yang ada dalam studio, dan belum bisa dinikmati dirumah-rumah karena belum dipancarkan menggunakan pemancar.
Pemancar
(transmitter) adalah suatu benda atau alat yang berfrekuensi tinggi yang
digunakan untuk memancarkan sinyal radio kepada seluruh daerah yang dicakupinya
tergantung berapa besar frekuensi yang dimilikinya. Suara yang dikeluarkan oleh
studio yang telah diolah tadi kemudian dimodulasi (proses penompangan sinyal
informasi pada sinyal pembawa/ carrier) dalam suatu perangkat radio, lalu
dipancarkan sesuai gelombang frekuensinya,
kemudian sinyal yang dipancarkan tadi diterima oleh antena-antena
pemancar yang ada di rumah-rumah, gelombang radio yang diterima oleh antena
dirubah dari getaran listrik menjadi getaran mekanis atau akustis/suara dan
setelah itu baru dapat didengar. Jadi apa yang sedang berlangsung dalam studio
dan pada waktu yang bersamaan dapat didengarkan oleh pendengar dirumah-rumah.
Semakin
panjang antena yang kita miliki maka semakin banyak frekuensi radio yang akan
kita terima dan akan semakin kuat / keras suara yang dapat kita dengarkan, karena udara yang ada disekeliling kita penuh
gelombang radio.
2. SIARAN RADIO
Pada dasarnya jenis radio siaran
dapat dibedakan sebagai berikut:
2.1. Radio siaran pemerintah
Radio siaran
pemerintah adalah radio siaran yang dimiliki oleh pemerintah. Pengelolaannya
diatur dalam suatu departemen. Seperti RRI diletakkan pada departemen
penerangan.
Radio yang
dimiliki oleh pemerintah dan dikuasai oleh pemerintah maka siaran yang
dioperasikannya menyandang misi pemerintah. Dana yang digunakanpun merupakan
dana pemerintah atau APBN/ Negara.
2.2. Radio siaran swasta
Radio siaran
swasta merupakan radio yang dimiliki oleh perorangan yang sifatnya komersial.
Tetapi radio swasta ini haruslah mendapat izin dari pemerintah, biaya untuk
kelangsungan penyiaran diperoleh dari
sektor periklanan dan pensoponsoran acara. Materi penyiaran yang disiarkan oleh
radio siaran swasta bebas. Bebas disini bukan bebas secara universal tetapi
masih terikat oleh norma-norma dan kode etik penyiaran.
3. PEMBAGIAN WAKTU PENYIARAN
Waktu
penyiaran terdiri dari empat waktu yaitu: pagi, siang, sore, dan malam. Waktu-waktu
penyiaran tersebut sangat berarti bagi seorang penyiar, karena orang akan
mendengarkan siaran tersebut sesuai dengan waktunya. Oleh karena itu bahan
siaran harus disesuaikan dengan kebiasaan pendengar, baik bahan dalam bentuk
berita, ceramah, pendidikan, penerangan, penyajian hiburan dan sebagainya.
3.1. Acara pagi
Pada pagi hari
penyiaran hendaknya menyajikan berita dan siaran-siaran yang mengandung
hiburan, karena dengan hal demikian menjadi pendorong untuk bekerja dalam
suasana yang gembira. Warta berita pada pagi
hari biasanya merupakan berita-berita yang tidak sempat disiarkan pada malam
harinya atau ulangan-ulangan dari berita malam hari.
3.2. Acara siang
Siang hari
suasananya berbeda dengan pagi, dan pada waktu ini kebanyakan orang beristirahat
terutama ibu-ibu rumah tangga, jadi siaran yang disiarkan dititik beratkan pada
kaum ibu, tapi berita-berita juga bisa disiarkan karena banyak pekerja yang
beristirahat
3.3. Acara sore
Siaran sore
dititikberatkan pada siaran anak-anak, sekitar pukul 17.00-18.00. Siaran ini
bisa berupa pelajaran oleh seorang guru, dongeng, musik, dan lain-lain
3.4. Acara malam
Acara pada
malam hari bagusnya disiarkan melalui radio sekitar pukul 19.00-23.00. Pada
jam-jam tersebut semua orang pendengar akan banyak karena mereka berada di
rumah masing-masing. Pada jam tersebut adalah waktu yang sangat bagus terutama
program-program seperti pendidikan, siaran hiburan, ceramah, dialog, dan
lain-lain. Para pendengar didesa-desa terutama
hanya mempunyai waktu mendengarkan radio umumnya pada malam hari, karena
siangnya mereka bekerja.
4.
PERENCANAAN SIARAN
Untuk kesempurnaan
produksi dan penyajian siaran, maka setiap lembaga penyiaran hendaknya memiliki
suatu perencanaan, yang mana perencanan ini berfungsi untuk mempermudah langakah
kerja dalam menyiarkan suatu materi acara, perencanaan-perencanaan tersebut
sebagai berikut:
Rencana siaran bulanan
Acara bulanan disusun
hanya pada garis besarnya saja. Setiap mata siaran diberi tanda untuk
mempermudah peninjauan atau penambahan sedikit atau menyeluruh selama satu
bulan. Jenis mata siaran ditentukan oleh staf siaran dalam suatu pertemuan yang
khusus untuk membahas kesempurnaan produksi siaran, meninjau
kekurangan-kekurangan pada waktu yang sudah-sudah dan menetapkan hal-hal yang
akan memuaskan para pendengar. Peninjauan ini biasanya dilakukan sebulan
sekali.
Pada Negara-negara yang
maju penelitian terhadap pendengar ini dilakukan secara meluas sekali, sehingga
dengan demikian dapat diketahui kebiasaan pendengar sehari-hari, apa siaran yang
mereka sukai, apa yang diinginkannya, dan lain-lain. Dengan cara demikian maka
siaran yang disajikan akan benar-benar mendekati hasrat para pendengar. Dalam skema
perencanaan siaran bulanan ini belum ditetapkan atau ditentukan nama
perkumpulan yang akan mengisi mata siaran dan nama-nama lagu yang akan
disiarkan atau nama-nama lainnya, akan tetapi yang harus ditetapkan hanya jenis
mata siarannya saja
Acara bulanan ini
hendaknya telah selesai satu setengah bulan sebelum acara itu dilaksanakan.
Semua keperluan yang berhubungan dengan siaran yang ingin disiarkan telah
rampung. Semua nama-nama yang akan mengisi siaran telah selesai dan telah
disesuaikan dengan anggaran biaya yang disediakan
4.2. Rencana
siaran pekanan
Rencana siaran pekanan
adalah rencana siaran selama satu pekan atau tujuh hari. Acara pekanan ini
adalah penjabaran dari perencanaan bulanan. Judul, jenis, serta
penyelenggaraannya sudah dicantumkan karena semua materi siaran sudah pasti.
Dalam rencana siaran pekanan ini dapat dicantumkan nama-nama penyiar, operator,
materi, orang yang diundang atau lain-lain. Nama operator dan penyiar harus
sudah tertera jelas, siapa yang menyiar pagi, siang, sore, malam. Dan harus
dicantumkan nama petugas cadangan, kalau seandainya petugas inti tadi
mendapatkan halangan bisa diganti dengan petugas cadangan.
Hal ini dilakukan agar
penyiar dan operator harus benar-benar siap dan telah menguasai materi
penyajian, sehingga materi siaran yang disampaikan kepada pendengar benar-benar
diterima, dan dimengerti oleh pendengar.
4.3. Rencana
siaran harian
Rencana harian merupakan
penjabaran secara detail rencana siaran pekanan. Telah lengkap dan terinci dari
menit-kemenit dari pembukaan sampai penutup siaran. Rencana siaran harian
merupakan naskah pegangan bagi penyiar dan operator, sehingga produksi siaran
yang disiarkan benar-benar telah sempurna.
Dalam naskah siaran harian
dicantumkan:
·
Judul acara, penyelenggara, dan pimpinan atau
produsernya
·
Nama lagu-lagu yang akan disiarkan
·
Jenis penyajiannya apakah langsung atau tidak
·
Studio yang digunakan untuk siaran langsung, pembaca
berita, dan lain-lain
·
Nama-nama penyiar, penyiar khusus, pembaca berita,
pemateri, dan sebagainya
·
Nama-nama operator yang bertugas
Dalam rencana siaran
harian ini kemungkinan untuk terjadi perubahan bisa saja terjadi, karena adanya
faktor-faktor yang mendadak atau kesalahan teknis, maka dari itu disinilah
fungsi perencanaan, seandainya perencanaan yang satu gagal atau ada perubahan
mendadak kita telah menyiapkan perencanan yang kedua, sehingga siaran yang kita
sajikan kepada pendengar tetap memuaskan.
PENGELOLAAN
PROGRAM DAN ETIKA
PENYIARA
1. PENGELOLAAN
PROGRAM PENYIARAN
Professional yang bertanggung jawab penuh mengelola program
siaran radio, biasanya disebut sebagai Program Director (PD). Orang
ini memiliki kemampuan yang khusus, mulai dari perencanaan hingga organisator
bagi setiap bentuk program di radionya. Sehingga apabila radio tersebut
beroperasi sekian jam per-hari, maka
target utama yang harus dicapainya meliputi:
- Program yang berkesinambungan, mulai dari daily hingga special program. Dari program-program yang mengudara setiap harinya itu, PD bersama timnya berkewajiban mengevaluasi kebiasaan pendengarnya. Karena apabila program yang ditampilkan itu tidak berkenan dihati pendengar, maka besar kemungkinan mereka akan pindah ke gelombang lainnya. Perihal sensitif inilah yang harus di waspadai PD, terhadap semua program yang dikelolanya.
- Program yang istimewa dan berbeda, mulai dari daily hingga special program. Hal ini merupakan tantangan, yang sesungguhnya paling mengasyikkan bagi seorang PD. Karena differentiation dari setiap program yang dikelolanya, harus benar-benar istimewa, mengingat pesaingnya juga punya target audience yang sama.
- Program yang komersil, mulai dari daily hingga special program. Bukankah penghasilan terbesar dari sebuah radio, terletak pada banyaknya pemutaran spot iklan komersil. Untuk itu PD harus memutar kran kreatifitas di otaknya, untuk menghasilkan karya-karya program yang dapat dikomersilkan. Sehingga dengan banyaknya minat pendengar mengikuti program-program seperti itu, maka pengiklan pun dengan senang hati bergabung meramaikan suksesnya program tersebut.
- Program yang bukan menjiplak dan tidak mudah untuk ditiru. Hal ini merupakan tugas paling berat bagi seorang PD. Namun melalui kerjasama yang baik bersama Radio Production dan Radio DJ, masalah ini akan dapat terorganisir dengan baik. Apabila pengudaraan siaran mulai dari daily hingga special program dapat dilaksanakan layaknya special program, tentu tingkat kesulitan dan kesibukan anggota tim akan lebih tinggi dibandingkan radio “biasa” lainnya. Otomatis Radio Production akan banyak memproduksi rekaman-rekaman kreatif yang rutin, seperti; insert-insert PSA (Public Service Announcement), CHG (Celebrity Hot Gossip), Smash, Bridging, bahkan Jingle. Begitu juga peranan Radio DJ. Mereka adalah penyiar-penyiar yang terdidik dan terlatih, serta memiliki kemampuan Air Personality yang dapat diandalkan, seperti; penguasaan Adlib, intonasi dan bahasa, serta kaya akan pengetahuan dan pergaulan.
- Program yang dapat dipertanggungjawabkan, mulai dari daily hingga special program. Inilah proses kerja paling sensitif, penuh pertimbangan, dan tanggung jawab moral seorang PD sebelum dia memutuskan pengudaraan program-program diradionya. Berarti seorang PD tidak boleh menyepelekan hal yang sebenarnya dapat berakibat fatal. Apakah itu rusaknya moralitas, mentalitas, ataupun cultures. Akibatnya radio tersebut bukan saja merugikan dirinya, tetapi juga telah menyesatkan masyarakat pendengar serta menghancurkan bangsanya. Naudzubillahi min zaliq…
Kesannya PD hanya punya 5 target utama dalam
pekerjaannya. Tapi , bahwa target-target utama itu adalah tanggung jawab
yang tidak mudah bagi seorang Program Director. Sebelum membuktikan
keahlian khususnya dalam meramu berbagai program (Kreatifitas), seorang PD juga
harus memiliki ciri-ciri unggul dalam dirinya, antara lain;
- Beriman: Mempunyai atau memiliki iman; meyakini dan mempercayai akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
- Bertanggung jawab: Berkewajiban menanggung; memikul tanggung jawab. Jika terjadi hal yang tidak dikehendaki, dia boleh disalahkan, diperkarakan, dituntut, dan sebagainya.
- Berani: Tidak takut; tidak gentar; tidak penakut. Seperti pribahasa “berani hilang tak hilang, berani mati tak mati”. Maksudnya, mengerjakan suatu pekerjaan janganlah tanggung-tanggung atau takut-takut.
- Setia: Taat; patuh; berpegang teguh pada janji, pendapat, tetap dalam persahabatan, dan sebagainya.
- Tangguh: Tidak mudah dikalahkan, kuat, tabah dan tahan uji.
- Cerdas: Berarti sempurna perkembangan akal budi, tajam pikiran, cepat mengerti tentang sesuatu, dapat memecahkan masalah, dan sebagainya.
- Jujur: Ikhlas; tulus hati; tidak curang dan dapat dipercaya.
- Taktik:Daya upaya untuk mencapai suatu maksud tertentu dengan cara dan rencana yang tersusun rapi.
- Ambisi: Berkemauan keras atau bertekad untuk mencapai sesuatu yang baik, yang telah dicita-citakan.
- Lugas:Bersahaja; sederhana; apa adanya; tidak berbelit-belit atau neko-neko.
- Empati: Keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
- Naluri: Berarti ciri khas kebiasaan yang dibawa sejak lahir, sebagai pembawaan yang mampu mendorong untuk berbuat sesuatu atau mampu mengetahui sesuatu secara spontan.
- Tertib: Rapi; teratur; sopan; sewajarnya. Artinya sesuai dengan aturan.
- Eklektik: Bersifat memilih yang terbaik dari beberapa sumber.
- Didik: Mendidik. Memberi sesuatu yang berdampak positif, baik berupa latihan akhlak maupun kecerdasan pikiran, serta kreatifitas.
Dengan memiliki 15 ciri-ciri unggul tersebut ,
seorang PD akan semakin mampu mengerjakan tugas-tugas serta menampilkan
kreatifitasnya dengan lebih bijaksana. Maksudnya;
- Dia dapat berkarya dan berkreasi dengan bebas. Namun pengertian “bebas” disini bukanlah bebas yang seenaknya, ngawur, dan tidak bertanggung jawab. Melainkan “bebas” yang tidak melanggar norma-norma agama, sosial ataupun budaya. Artinya, boleh-boleh saja sebuah radio mengudarakan program yang bertemakan “sex”, tetapi bukan pornografi! Maka seorang PD harus mampu mengemas program seperti itu kedalam bentuk edukasi tanpa harus pula menyelipkan sesuatu yang berkonotasi negatif.
- Dia boleh saja meniru apapun yang dianggapnya baik, tetapi bukan menjiplak (plagiator). Meskipun sangat sulit bagi seseorang menghasilkan karya “masterpiece”, seorang PD tetap harus memutar kran kreatifitas di otaknya untuk melakukan evaluasi, renovasi, serta inovasi dari setiap program yang dibuatnya.
- Dia boleh saja menyatakan ketidaksetujuannya terhadap sesuatu, tetapi bukan bersifat komentator. Seorang PD yang ulung adalah dia yang jika dibutuhkan, akan bersedia dan sanggup menempatkan dirinya sebagai solusi.
- Dia bisa saja langsung menjadi seorang Program Director, tetapi sebenarnya kurang sah apabila dia tidak menguasai Radio Production
- Dia bisa saja tegas, tetapi bukan kaku. Dia bisa lembut, tetapi bukan klemar-klemer. Dia kaya dengan ilmu dan pengalaman, tetapi tidak pelit untuk berbagi. Dia bisa saja seorang pegaul yang banyak disenangi teman, tetapi tidak pernah hanyut. Atau dia mungkin saja seseorang yang bertipe introvert, tetapi bukan berarti tidak menyenangkan. Dan banyak lagi keistimewaan-keistimewaan lainnya dari seorang PD yang memiliki 15 ciri-ciri unggul tersebut diatas.
2. ETIKA PENYIARAN
- Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.
- Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai dengan isi siaran.
- Isi siaran wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan tertentu.
- Isi siaran dilarang:bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohon;menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalah-gunaan narkotika dan obat terlarang; atau mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan.
- Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional.
- Bahasa pengantar utama dalam penyelenggaraan program siaran harus Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam penyelenggaraan program siaran muatan lokal dan, apabila diperlukan, untuk mendukung mata acara tertentu.
- Bahasa asing hanya dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sesuai dengan keperluan suatu mata acara siar
Kepustakaan
Uchjana Effendy,
Onong.1991.Radio siaran teori dan praktek,
CV.Mandar Maju, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar