1.
Promosi
Usaha perusahaan untuk mempengaruhi
dengan merayu calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan
pemasaran disebut sebagai promosi. Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang
digunakan untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan publik tentang
produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan merupakan
penggunaan kombinasi yang terdapat dari unsur-unsur atau peralatan promosi,
yang mencerminkan pelaksanaan kebijakan promosi dari
perusahaan tersebut.
Kombinasi dari unsur-unsur atau peralatan promosi tersebut dikenal dengan
acuan/ bauran promosi (promotional mix).
Gambar 2. Pomotional mix
(morisan, 2010:17)
Oleh karena acuan atau bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dai unsur-unsur
promosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi yang dilakukan oleh
perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan atau unsur promosi apa
yang sebaiknya digunakan dan bagaimana mengkombinasikan unsur-unsur tersebut
agar hasilnya dapat optimal.
Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan menggunakan acuan/
bauran promosi (promotional mix) yang
terdiri dari advertensi, personal
selling, sales promotion, dan publicity.
a.
Advertensi
Advertensi merupakanbentuk penyajian dan mempromosi barang atau jasa yang dibiayai
oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal dalam rangka untuk
menarik calon konsumen guna melakukan pembelian, sehingga dapat meningkatkan
penjulan produk dari perusahaan yang bersangkutan.
Advertensi dalam strategi promosi dikenal sebagai komunikasi massa yang
dibayar. Suatu iklan melibatkan media
massa (Morrisan, 2010:18), Media yang sering digunakan dalam advertensi ini adalah radio, televisi,
majalah, surat kabar, reklame, poster, hadiah cuma-cuma (disertai nama
perusahaan) dan lain-lain. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang
paling dikenal karena dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok
individu pada saat bersamaan.
Advertensi dapat dilihat sebagai kegiatan untuk menyadarkan konsumen yang
berpotensi akan kehadiran produk tersebut, kegunaan maupun sifat-sifatnya dan
dimana produk tersebut tersedia dan dapat dibeli. Bentuk advertensi disini yaitu advertensi
produk. Dalam advertensi produk
ini pemasangan iklan hendak memberitahu atau merangsang pasar akan kehadiran
produk berupa barang atau jasa perusahaan, tetapi secara tidak langsung juga
menggunakan advertensi kelembagaan
yang tujuannya untuk mendapatkan nama baik dan menciptakan good-wil.
b.
Personal Selling
Personal
selling merupakan penyajian secara
lisan perusahaan kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan agar
barang atau jasa yang ditawarkan dapat terjual (Assauri, 2009:277).
Personal
selling juga merupakan betuk komunikasi
langsung antara seorang penjual dengan calon pembeli (person to person communications) (Morrisan, 2010:32). Jadi, dalam pesonal selling terdapat kontak peribadi
secara langsung antara penjual dan pembeli. Disamping menjelaskan atau
memberitahukan tentang produk dan membujuk calom pembeli, personal selling juga menampung keluhan dan saran dari para pembeli
sebagai umpan balik bagi perusahaan.
Dalam rangka menimbulkan keinginan pembeli terhadap produk berupa barang
atau jasa yang baru, sebenarnya sangat efektif adalah jika perusahaan melakukan
kegiatan advertensi. Akan tetapi,
sering kali advertensi tidak cukup,
sehingga dibutuhkan personal selling untuk
meyakinkan konsumen atau langganan terhadap mutu atau kualitas produknya bila
dibandingkan dengan produk pesaing.
c.
Sales Promotion (Promosi
Penjualan)
Promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain dari advertensi, personal selling, dan publicity
yang dapat mendorong pembelian oleh konsumen, dan dapat meningkatkan
efektifitas para penyalur dengan mengadakan pameran / display/ eksibisi/ peragaan atau demonstrasi dan berbagai
kegiatan penjualan lain, yang dilakukan sewaktu-waktu dan tidak bersifat rutin.
Promosi penjualan disini yaitu promosi penjualan yang diarahkan kepada pembeli
misalnya sample, kupon, pameran,
demostrasi/peragaan dan lain-lain. Promosi penjualan dapat membantu produsen
untuk memperkenalkan produk baru, menambah pemakaian atau persediaan para
penyalur dan dealer atau distributor,
menarik pelanggan baru, menanggulangi kegiatan para pesaing, meringankan akibat
penurunan penjualan, karena pengaruh musim, dan membantu untuk meringkankan
tugas bicara berupa sales talk dari
pramuniaga (sales person) perusahaan
(Assauri, 2009: 283).
Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang
berorientasi pada konsumen dan yang berorientasi pada perdagangan ditujukan
pada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran (Morrisan, 2010:25). Promosi
penjualan dapat pula dikatakan sebagai kegiatan yang melengkapi dan mendorong
periklanan, dan personal selling, dan
sifatnya berbeda dengan pesonal selling
ataupun advertensi. Perbedaanya
dengan advertensi adalah advertensi ditujukan pada kelompok
konsumen dalam jumlah besar sedangkan promosi penjualan mengkhususkan pada
suatu kelompok konsumen tertentu dalam jumlah yang relatif kecil. Perbedaannya
dengan personal selling yaitu ditujukan
kepada kelompok pembeli atau calon pembeli sedangkan personal selling ditujukan untuk perorangan.
d.
Publicity
Merupakan usaha untuk merangsang dari suatu produk secara nonpersonal
dengan membuat, baik yang berupa berita yang bersifat komersial tentang produk
tersebut di dalam media atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam
media tertentu. Metode ini sangat baik untuk memperkenalkan perusahaan atau
produk yang dihasilkan, karena publisitas dapat mencapai pembeli yang
potensial, yang tidak didapat melalui advertensi
dan personal selling. Publisitas ini lebih efektif karena cara
penyampainnya dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diterima sebagai suatu
berita yang baru oleh para pendengar atau pembacanya.
KEPUSTAKAAN
Assauri, Sofjan.2009.Manajemen
Pemasaran. Jakarta:PT.Raja GrafindoPersada
Morrisan.2010.Periklanan Komunikasi
Pemasaran Terpadu.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar