Internet
telah membuat para pelaku PR juga memanfaatkan media OnLine karena media ini
sudah tidak dapat di hindarkan. Apalagi jika perusahaan anda memiliki situs web
atau bahkan sudah menggunakan email. Jika keberadaan perusahaan anda sudah
diekspos melalui internet, sebaiknya anda jangan tanggung-tanggung karena hal
itu dapat mempengaruhi persepsi public terhadap perusahaan anda.
Itulah
sebabnya E-PR tidak bisa di elakkan. Mau
tidak mau anda harus serius melakukan inisiatif E-PR dan jangan
tanggung-tanggung. Dengan terjun ke Internet, perusahaan anda secara otomatis
menjadi bagian dari suatu media E-PR.
Dalam
dunia fisik, anda bisa menyembunyikan identitas perusahaan anda dan hanya
produk anda yang dikedepankan. Namun, begitu anda menggunakan media internet,
walaupun sekedar berkomunikasi lewat email-apalagi jika sudah memiliki situs
web-seperti perusahaan anda, karakternya, reputasinya, dapat dilihat langsung
oleh siapa pun mulai dari pelanggan, competitor, investor, wartawan, dan bahkan
musuh bisnis anda.
Jadi,
jika anda sudah menaruh apa pun di dunia online,
baik atau buruknya reputasi anda dapat saja terjadi, apalagi jika anda tidak
memaksimalkan media online yang satu ini,
1.
MANFAAT
MEDIA INTERNET BAGI PELAKU PR
PR
melalui media internet memiliki peranan yang lebih besar dan luas dibandingkan
dengan PR di dunia fisik. Jika PR offline,
anda akan bergantung pada seorang perantara yang disebut reporter atau wartawan
atau editor dalam menyampaikan pesan-pesan korporat untuk dituangkan di media
cetak demi membangun citra perusahaan. Dalam hal ini mau tidak mau anda
dihadapkan oleh dua (2) kemungkinan yang sering terjadi yaitu:
§ Anda
harus mengirim bahwa press release atau
sejenisnya kepada seorang wartawan, dengan harapan mereka berminat pada tulisan
anda.
§ Terkadang
anda terpaksa mengeluarkan uang untuk itu.
§ Dengan
menggunakan media internet anda dapat melewati batas penghalang ini dan
langsung menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada target publik anda serta
memanfaatkan potensi-potensi besar lainnya, seperti:
§ Komunikasi
konstan
Internet
bagaikan satpam atau sekretaris yang tidak pernah tidur selama 24/7 (24 jam x 7
hari) dengan potensi target publik seluruh dunia.
§ Respons
yang cepat
Internet
memungkinkan anda merespons secara cepat dan serta-merta semua permasalahan dan
pertanyaan dari para prospek dan pelanggan.
§ Pasar
global
Internet
telah menutup jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah anda
terhubung ke dunia online. Anda dapat
langsung berkomunikasi dengan pasar di Arab Saudi, investor di Swedia, dan
mitra bisnis di California dengan biaya yang sangan minim.
§ Interaktif
Sangat
interaktifnya internet membuat anda dapat memperoleh feedback dari pelanggan atau pengunjung situs web anda. Dengan
demikian, anda bisa tahu keinginan mereka sehingga tidak perlu lagi
menebak-nebak.
§ Komunikasi
dua arah
Komunikasi
antara organisasi anda dan public merupakan tujuan utama aktivitas PR di media
internet karena aktivitas ini akan membantu anda dalam membangun hubungan yang
kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan langsung oleh media offline.
§ Hemat
PR
dalam dunia fisik dianggap lebih dapat mempengaruhi tanggapan dan respons
besar. Pengeluarannya pun lebih hemat dibanding pengeluaran iklan. Penggunaan
media internet tidak membutuhkan stationery atau biaya cetak. Semakin
murahnya biaya internet akan membuat biaya menjadi semakin terjangkau.
PR
dengan menggunakan media internet dapat menghasilkan 3 R bagi suatu perusahaan,
yaitu:
§ Relations
à
mampu berinteraksi dengan berbagai target audiens untuk membangun hubungan dan
citra perusahaan.
§ Reputasi
à
aset yang paling penting dalam suatu bisnis. merupakan suatu seni dalam
membangun reputasi online yang baik
secara berkesinambungan.
§ Relevansi
à
mengupayakan agar setiap inisiatif online
anda relevan dengan target audiens
korporat anda.
PR Online ini bisa mungkin dijalankan
mengingat betapa sangat tergantungnya masyarakat terutama setiap individu pada
dunia maya atau internet yang telah sangat mudah hadir hanya dalam genggaman
tangan. Keterjangkauannya pada semua lini yang begitu mengglobal sangat
mendukung kerja PR online secara lebih mantab.
Lalu bagaimanakah sistem online PR ini
bekerja? Salahsatunya bisa melalui beberapa cara seperti blog, media jaringan
sosial, dan juga penerapan pada search engine.
Secara umum, memang konteks PR secara
nyata mampu berjalan lebih efektif. Sebagai pelaku PR Online, kita harus tahu
bagaimana cara menjalankan sistem dan teknis dalam dunia maya yang terus
berkembang. Update harus selalu diikuti dan strategi harus selalu dimatangkan.
Jika semua hal-hal prinsip dalam
penguasaan dunia maya ini dikuasai maka tidak akan terjadi kesulitan dalam
penyampaiannya. Dalam PR Online, kita tetap bisa mengerjakan apa yang biasanya
dikerjakan oleh PR. Misalnya, dalam penggunaan blog, kita bisa menerbitkan
semua press release dan bahan-bahan untuk media dan publik di sana. Dalam
jaringan sosial seperti facebook atupun twitter misalnya, kita bisa melakukan
promosi tentang kita ataupun klien kita.
Dan kini disadari betul cara ini
mendulang banyak hal positif dan lebih menguntungkasi. Satu hal lagi, PR Online
juga memudahkan hubungan dengan para media dan awaknya. Terutama pada
media-media yang menjadi pengguna internet terbesar, sangat membutuhkan
informasi tertentu untuk menyajikan materi berita mereka kepada publik.
Maka bagi mereka yang sudah paham dan
mengerti tentang bagaimana PR Online itu dijalankan oleh sebuah perusahaan,
bukan lagi menjadi hambatan bagi media itu untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
Lalu apa perbedaan online PR dengan website perusahaan? Perbedaannya sama dengan konsep dasar PR, dimana kita sebagai PR bertugas membantu sebuah perusahaan dalam mengekspos bisnisnya ke masyarakat luas. Website sebuah perusahaan dipandang sangat berguna sebagai ujung tombak pengenalan diri dan mengenalkan karakter sebuah perusahaan tersebut. Hanya saja dengan Online PR, masyarakat juga akan mendapatkan benefit yang lebih yaitu bisa mendapatkan bahan-bahan tertentu yang mungkin tidak bisa didapatkan di website perusahaan itu sendiri. So, dengan melihat paparan di atas, maka sudah waktunya masyarakat mulai menjalankan Online PR.
Lalu apa perbedaan online PR dengan website perusahaan? Perbedaannya sama dengan konsep dasar PR, dimana kita sebagai PR bertugas membantu sebuah perusahaan dalam mengekspos bisnisnya ke masyarakat luas. Website sebuah perusahaan dipandang sangat berguna sebagai ujung tombak pengenalan diri dan mengenalkan karakter sebuah perusahaan tersebut. Hanya saja dengan Online PR, masyarakat juga akan mendapatkan benefit yang lebih yaitu bisa mendapatkan bahan-bahan tertentu yang mungkin tidak bisa didapatkan di website perusahaan itu sendiri. So, dengan melihat paparan di atas, maka sudah waktunya masyarakat mulai menjalankan Online PR.
Saat ini banyak praktisi PR, berbicara
atas nama perusahaan atau lembaga telah mempertimbangkan penggunaan internet
sebagai salah satu strategi komunikasi PR (Holtz,1999). Mereka tidak punya
pilihan lain dan menjadikan internet menjadi bagian dari budaya perusahaan.
Melalui Internet ini pula setiap individu bisa menjadi penerbit, konsumen atau
melakukan kampanye untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Teknologi telah mengubah pola komunikasi
PR sebelumnya yang masih konvensional seperti komunikasi dari atas ke bawah
ataupun sebaliknya, horizontal atau pola komunikasi massa, semua itu telah mereka
tinggalkan dengan pola yang lebih aktual setelah lahirnya internet. Dari sini
lahir istilah cyber Public Relations atau e-Public Relations.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan e-PR
melalui internet, misalnya melalui e-mail, memasang iklan langsung melalui
internet, dan membuat website perusahaan, sehingga komunikasi bisa langsung
dilakukan dengan membuka situs dari perusahaan tersebut.
Keunggulan e-PR:
1. Komunikasi yang terjadi konstan,dalam arti internet tidak pernah tidur
dengan target audiensnya diseluruh dunia mampu bekerja 24jam non stop.
2. Respon yang cepat, internet dapat merespon secara cepat
dengan semua permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dari pelanggan.
3. Interaktif, dengan adanya internet para praktisi PR
memperoleh feedback dari pelanggan atau pengunjung website perusahaan.
Sedangkan PR konvensional feedbacknya dengan cara tatap muka langsung, dan
berkomunikasi langsung.
4. Biaya hemat, dengan adanya internet ini, praktisi PR
dan perusahaan tidak harus mengeluarkan uang banyak, karena cukup dengan
memberikan informasi secara jelas melalui website, semua orang bisa melihatnya.
Dan juga dalam hal membuat suatu program perusahaan. Sedangkan pada PR
konvensional ketika melakukan program harus mengeluarkan biaya besar dalam sebuah
perusahaan besar.
Manfaat e-PR antara lain, dapat menjalin
hubungan yang baik dengan berbagai media melalui media center online, dapat
membangun digital brand images, dapat digunakan sebagai sarana komunikasi mitra
bisnis internasional dengan biaya yang relatif minim, hal ini tidak mudah
dilakukan di PR konvensional, feedback dapat langsung diperoleh dari publik,
dan dapat langsung memperoleh keinginan-keinginan publik tanpa harus menebak
dan melakukan riset.
Namun masih ada hal yang menjadi hambatan
bagi perkembangan e-PR itu sendiri, kadang publik membutuhkan sesuatu yang
nyata dan dapat dipercaya disbanding dunia maya yang disuguhkan seperti di
intenet.
Dan menurut saya sendiri tidak sedmua
publik itu mengerti bagaimana menggunakan internet, dan bahkan masih banyak
sekelompok masyarakat yang kesusahan dan belum bisa menggunakan internet, jadi
yang mererka butuhkan adalah semua yang bersifat manual, dan gampang untuk
digunakan. Dan organisasi atau perusahaan tidak bisa mengelompokkan bahwasanya
semua kriteria publik itu sama. Tidak semua tingkat pendidikan publik itu sama.
Namun kita tetap perlu untuk mempelajari teknologi , karena teknologi itu
juga sama pentingnya untuk membantu dalam melakukan kerja kita. Kita harus
selalu mengikuti perkembangan jaman, karena teknologi merupakan sesuatu sarana
yang bisa menggantikan kerja yang tidak bisa kita kerjakan, seperti contohnya
kita letih, sakit dll, maka melalui internetlah kita bisa melakukannya.
Teknologi
telah membawa perubahan besar di semua aspek kehidupan manusia termasuk di
dunia komunikasi. Jika pada bab-bab sebelumnya membahas pengaruh
teknologi terhadap perubahan bentuk surat kabar dari cetak ke online,
mendengar radio di internet dan sebagainya, maka pada bab ini akan mengupas
pengaruh teknologi dalam bidang Public Relation (PR) dan
periklanan.
PR – Lebih Live Lewat Internet
Para
praktisi hubungan masyarakat (humas) – istilah Indonesia untuk PR – dalam
pekerjaannya menggunakan berbagai alat dan teknologi, mulai dari pensil dan
kertas sampai PDA dan internet. Pokoknya, menggunakan apapun yang dapat
membantu mereka secara efektif dan efisien menciptakan, mengantarkan, dan
melacak komunikasi para klien dan pekerja mereka. Humas yang profesional
kira-kira telah ada sejak tahun 1900-an. Alat-alat kehumasan yang umumnya
digunakan pada waktu itu adalah news release yang dicetak, pitch
letters dan press kits.
Perkembangan
teknologi telah membuat media kehumasan semakin beragam, para praktisi humas
menggunakannya untuk memperbesar kesempatan mereka dalam menjangkau lebih
banyak orang secara personal, baik secara langsung ataupun tidak.
Contohnya adalah media-media humas berikut ini:
- Video
News Release (VNR),
adalah berita televisi siap siar yang menyediakan program berita bebas
biaya untuk digunakan selama siaran berita. Bentuk ini paling sering
digunakan untuk cerita dan/atau berita seputar kesehatan, pelanggan,
teknologi, perjalanan dan bisnis. Walaupun biaya pembuatannya mahal
($20.000-$30.000), publisitas VNR, baik dalam pasar kecil, sedang atau
besar, biasanya sangat ektensif. VNR biasanya tidak lebih dari 90
detik sampai 2 menit, termasuk di dalamnya ada voice over dan soundbite.
VNR didistribusikan melalui satelit, rekaman dan internet. Dengan
adanya teknologi streaming video, VNR dapat ditempatkan di situs
perusahaan atau organisasi.
- Webcast
adalah
suatu bentuk produksi penyiaran yang memasukkan audio dan video.
Biasanya digunakan untuk mengantarkan konferensi pers atau even lain
secara langsung di layar komputer khalayak yang dituju. Walaupun
begitu, webcast tetap menjadi pendukung dalam VNR dan SMT, tetapi
dampak dan kegunaanya bertambah seiring dengan perkembangan internet
sebgai sumber berita dan informasi yang utama.
- Satellite
Media Tour (SMT),
membuat juru bicara Anda dapat diwawancarai secara langsung di 15-25
stasiun televisi di suatu Negara selama tiga sampai empat periode.
Dengan SMT, selebriti atau juru bicara perusahaan menghabiskan sedikit
waktu di dalam studio siaran atau lokasi dimana Ia diwawancarai oleh
pembaca berita sementara acara wawancara itu disiarkan secara langsung kepada
para pendengar.
- E-SMT,
satellite media tour
melalui internet, hanya berhubungan sedikit dengan satelit dan sebaliknya
sangat berkaitan dengan internet. Dengan E-SMT, klien para praktisi
PR dapat berpatisipasi dalam konferensi pers dengan melihat perkembangan
acara secara langsung melalui internet dan juga dapat mengirim pertanyaan,
sebelum, selama atau sesudah acara.
- Interactive
News Release
dikirim lewat email atau website untuk dilihat oleh khalayak baik
secara umum (tidak perlu log in) atau hanya mereka yang mempunyai password.
Berisi 5W dan 1H serta hotlinks yang membawa khalayak ke informasi
lain yang juga berhubungan, seperti brosur, foto dll.
- Electronic
Press Kit (E-Kits)
adalah email atau versi internet dari press kit yang dicetak,
namun E-kit juga dilengkap dengan fitur-fitur internet yang
interaktif. Juga diproduksi dalam bentuk CD-ROM. Desainnya
bermacam-macam dan terdapat dalam berbagai format mulai dari foto sampai Power
Point.
- Blog atau Web Log,
menyebarkan berita, rumor, serangan dan opini sangat cepat sehingga
terkadang para praktisi PR tidak dapat bereaksi terhadap hal ini.
Oleh karena itu, beberapa para praktisi PR berusaha mengawasi blog-blog
yang menurut mereka memberikan ancaman bagi perusahaan atau kliennya.
- Online
Advocacy Systems
seperti ARENA dari Legislative Demographic Services, membuat
organisasi dapat mengorganisir dan mengatur kampanye online yang
menyatukan para pekerja, investor, konsumen dan para pemangku kepentingan
lain dalam mempromosikan keinginannya.
- Online
Media Database,
berisi ribuan informasi tentang reporter dan editor di Amerika Serikat dan
seluruh dunia. Database dapat digunakan untuk mengakses informasi
individual seperti alamat dan nomor telepon. Jurnalis dapat
menggunakan databes ini untuk melengkapi pemberitaannya.
- Online
Tracking and Monitoring Systems membantu praktisi PR mengikuti jejak media,
kompetitor, konsumen dan orang lain yang mengatakan sesuatu tentang
pekerja atau kliennya. Contohnya CyberAlert yang memonitor
cakupan media di seluruh situs yang ada di internet
Email menjadi alat favorit yang digunakan
para praktisi PR. Inovasi Email seperti Internet Messenger (IM) membuat
para praktisi PR dapat berkomunikasi dengan media dan khalayak lain yang sedang
online. Kebanyakan perusahan mempuyai ruang pers di situsnya
sehingga memudahkan wartawan dan editor dalam memperoleh informasi.
Era sosial
media telah tiba. Suka tidak suka, mau tak mau, hal ini tentu mempengaruhi cara
kerja praktisi public relations (PR). Banyaknya jejaring sosial itu
membuat PR tak lagi hanya berkutat dengan urusan press release yang
mengedepankan kaidah bahasa formal. PR mesti dituntut lebih luwes untuk bisa
berkomunikasi dengan influencer atau khalayaknya di dunia maya.
Jejaring
social seperti facebook, twitter dan foursquare merupakan media yang efektif
untuk membangun personal branding maupun corporate branding. Dua hal yang
menjadi tugas PR. Masing-masing jejaring social ini memiliki karateristik yang
berbeda. Apalagi dibandingkan dengan media konvesional semacam surat kabar
ataupun televise/radio. Oleh karena itu, PR tidak cukup hanya dapat
mengaplikasikan jejaring social ini tetapi PR juga dituntut meng-up date
pengetahuan yang dimiliki.
Up date
pengetahuan berarti mengasah kompetensi dalam menghadapi era cyber. PR tak
mungkin menolak atau melawan perkembangan ini kalau tidak ingin perusahaannya
ditinggalkan. Justru sebaliknya, kehadiran jejaring social dan juga media
online harus membuat PR lebih kreatif . Termasuk dalam menentukan pilihan
media. Atau juga saat menghadapi complain yang dilakukan pelanggan melalui
dunia maya, PR tak lagi bisa hanya dengan melakukan pendekatan konvesional
seperti yang dilakukan sebelumnya.
Cyber PR
merupakan tantangan dan sekaligus cara baru bagi praktisi public relations masa
kini untuk terus mengexplore kemampuannya. Jadi apakah ingin belajar atau
tertinggal? Pilihan itu terletak di tangan Anda.
KEPUSTAKAAN
Onggo
Bob, Julius.2002.Cyber Public Relations
Membangun dan mempertahankan merek global di era globalisasi lewat media online
.Jakarta.PT.Elex Media Komputindo
http://retnowulan.net/2010/08/cyber-pr/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar