Senin, 25 Oktober 2010

KOMUNIKASI DAN BAHASA TUBUH ALA JERMAN


Perlu mengetahui dan memahami bagaimana sebuah Negara berbudaya dan berkomunikasi dalam komunikasi antarbudaya sehingga dengan demikian kita akan memahami perbedaan dan kesamaan budaya kita dengan budaya orang lain, begitu juga dengan kita memahami bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh orang Jerman.
Budaya jerman seperti budaya barat pada umumnya sangat berbeda dengan komunikasi ala jepang yang konteks tinggi, budaya jerman dan budaya barat (eropa barat, Amerika, dan Australia) yang konteks rendah
ditandai dengan kehati-hatian, penuh rincian, kelugasan, ketepatan, kejujuran, pembicaraan langsung, tanpa basa-basi, sarat dengan jadwal yang ketat dengan mengabaikan konteks.
Bahasa jerman bersifat teknis dan faktual, orang jerman tidak menyukai wacana baik dalam tulisan maupun lisan ataupun dalam media massa seperti iklan yang kalau kita lihat iklan penuh keindahan artistik ataupun berbunga-bunga dan tidak menyukai manipulasi. Iklan-iklan dan surat kabar sangat padat dengan fakta dan rincian sehingga tidak bertele-tele dan tujuannya agar pembaca memahami makna apa yang ditulis dalam tulisan tersebut dan memahami apa yang diiklankan.
Kenyataan bahwa radio-radio di jerman sangat jarang menggunakan bahasa jerman karena bahasa jerman tidak mengandung unsur artistik, kurang bervariasi, kurang ekspresif, dan kurang puitis. Bahasa jerman lebih bagus untuk menjelaskan fakta, data dan intruksi alih-alih emosi dan perasaan.Seorang asisten riset dan mahasiswa S3 di ifmk-TU, Ilmenau Jerman mengatakan dan mengakui bahwa dalam bahasa jerman untuk mengungkapkan kata “aku suka padamu” hanya ada satu ekspresi yaitu “ich liebe dich” sedangkan dalam bahasa Prancis untuk mengungkapkan kata tersebut ada beberapa ekspresi yaitu “je t’aime dan je t’adore”, dalam bahasa Indonesia banyak sekali kata yang digunakan untuk mengekspresikan “aku suka pada mu” diantaranya”saya sayang padamu”, “gua demen sama lu”, “saya jatuh hati padamu” dan lain-lain.
Robert Gibson mengilustrasikan bahasa Jerman yang sederhana “Machen das fenster auf, bitte” artinya tolong buka jendela dengan menterjemahkannya dengan bahasa inggris “Please open the window, open window, would you be so kind as to open the window, Would You like to open the window, dan lain-lain.
Budaya Jerman dapat dilihat dari segi bahasanya lebih rendahlagi dari bahasa inggris dan bahasa Prancis. Bahasa Jerman sangat teliti dan sangat rinci pembicaraannya apalagi dalam bentuk arahan seperti ditempat-tempat umum ataupun toilet sehingga membuat bosan dan jengkel orang-orang yang belum memahami hal demikian apalagi belum bisa membiasakan diri dengan hal itu.
Bahasa Jerman bahkan bersifat instuktif dan rinci dalam berbagai hal seperti ketika dalam bus walaupun jarak yang ditempuh bus tersebut sangat dekat tetapi didalam bus terdapat panduan berkendaraan yang sangat lengkap dan rinci. Banyak sekali intruksi yang tercantum didalam bus seperti:
- Jangan bicara dengan supir diwaktu perjalanan
- Bukan pintu keluar (pintu depan)
- Tolong terus kebelakang
Terdapat juga peringatan-peringatan dalam bentuk gambar seperti:
- Dilarang merokok
- Dilarang memakan eskrim
- Dilarang memakan kentang goreng
Mungkin dengan hal-hal diatas ada benarnya anggapan orang-orang dan sebagian bangsa di dunia bahwa orang-orang jerman berbicara berlebihan (over), menjelaskan apa yang sebenarnya sudah jelas, bahkan orang Amerika mempunyai anggapan bahwa orang Jerman dalam berbahasa terlalu kaku dan terlampau formal. Tetapi perlu juga diketahui bahwa dengan demikian banyak sekali ilmuwan-ilmuwan dari jerman yang berhasil dan itu pasti dipengaruhi oleh budaya mereka seperti budaya teliti, dan budaya-budaya yang telah dijelaskan diatas.

1. Bahasa Tubuh Ala Jerman
Setiap budaya memiliki kekhasan tersendiri termasuk dalam segi komunikasi nonverbal yang dilakukan oleh orang-orang Jerman, walaupun pada dasarnya sebagian isyarat mereka ada kemiripan dengan budaya bangsa lain tapi ada terdapat perbedaan sehingga membuat suatu Negara memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu.
Dalam berjabat tangan ada pengecualian dari jerman umumnya orang jerman baik pria ataupun wanita tidak suka menyentuh apalagi memegang sesama jenis kecuali mereka mau dipanggil gey atau lesbi dan hal ini sangat kontras dengan bersalaman ala asia lainnya bahkan di asia bersalaman sekaligus berangkulan dan mencium pipi mungkin hal yang biasa saja tanda persaudaraan dan persahabatan. Di Indonesia tidak jarang seorang pemuda menggandeng bahu temannya ketika berjalan kaki menyusuri trotoar tanpa ada kekhawatiran dikatakan homo, dan perilaku tersebut di Indonesia lebih menandakan keakraban.
Pria Jerman dalam berinteraksi dengan jarak yang lebih jauh dan kurang menyentuh daripada di Italia dan Juga Di Perancis. Seperti Di Indonesia acungan jempol mungkin mengatakan bagus atau oke tetapi di jerman acungan jempol juga dapat berarti satu, isyarat seperti ini terkadang digunakan oleh orang jerman untuk memesan satu (botol atau gelas) bir kepada pelayan. Untuk menunjukkan istimewa (excellent) terkadang orang jerman menggunakan isyarat yang sama dengan isyarat “oke” dari Amerika, yakni dengan mempertemukan ujung jempol dan telunjuk (membentuk lingkaran) dengan meninggalkan dan membiarkan ketiga jari lainnya berdiri.
Di Indonesia menyentuhkan telunjuk kanan dikening dengan posisi miring menjunjukkan bahwa seseorang itu sinting sedangkan di jerman hal ini dilakukan dengan nenunjukkan telunjuk sebelah kanan kekening sebelah kanan pula. Dijerman isyarat yang lebih buruk seperti mengacungkan jari tengah seperti di Amerika yang berarti “fuck you” atau “you are son of a bitch” (persetan kamu) isyarat seperti ini sama seperti di Belanda yang di Jerman konon katanya dapat membawa pelakunya kepengadilan karena ini merupakan penghinaan berat. Coba bandingkan isyarat sinting Jerman dengan Negara lain, misalnya orang inggris memutar-mutar telunjuknya disisi sebelah kanan mirip dengan cara orang Amerika, Orang Korea, Orang Kenya, dan orang Rusia, orang Prancis dan orang madagaskar dengan cara memutar telunjuk kanan di sisi kepala sebelah kanan dengan ujungnya menempel, orang Bulgaria mengetuk-ngetuk ujung telunjuk kesisi kepala sebelah kanan mirip dengan cara orang orang Swedia, Kanada, dan Gujarat (india), sedangkan orang Belanda dan orang Ceko dengan mengetuk-ngetuk kening dengan telunjuk.
Orang jerman menunjukkan sesuatu dengan telunjuk. Hal itu juga lazim dilakukan terhadap atasan ketika menjawab pertanyaan seperti “dimana buku saya?” akan tetapi akan terlihat tidak sopan ketika meminta keatasan dan menunjuk apa yang kita minta. Orang Jerman menyuruh orang lain diam dengan cara meletakkan jari telunjuk di bibir sambil mengatakan “ssstt” hal ini mirip dengan apa yang dilakukan di Indonesia dan hal ini berbeda dengan Negara Perancis.
Salah satu budaya (isyarat) Jerman yang khas lainnya adalah meletakkan jempol kelubang telinga, membiarkan kelingking berdiri dan menekuk ketiga jari lainnya, isyarat seperti ini berarti mengatakan”mari kita bicara lewat telepon nanti” (saya akan menelpon kamu). Isyarat lainnya adalah mengetuk-ngetuk meja dengan semua jari yang ditekukkan sehingga tangan terkepal ini bertujuan mengaplus seseorang.

KEPUSTAKAAN
http://dewey.petra.ac.id/dts_res_detail.php?mode=extended&knokat=6785
Mulyana, Deddy.2005.Komunikasi Efektif suatu pendekatan lintas budaya.Bandung.PT.Remaja Rosda Karya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar